Biasanya
anak usia dini senang mempelajari kata-kata baru, apalgi di usia ini kemampuan
berbahasa dan menyerap informasi sedang berkembang dengan pesat. Apalagi pada
usia ini anak sering kali mencoba-coba dan mengeksplor hal-hal yang baru,
temasuk mencoba hal-hal yang nagatif.
Hal ini sering membuat kita
kaget mendengar seorang anak yang masih dini dapat mengucapkan kata-kata kasar
dan tidak sopan. Pada usia ini, keterampilan berbahasa anak mulai berkembang,
demikian juga dengan kognisinya. Anak mulai senang menambah pembendaharaan kata
dengan cara mengikuti kata-kata, baik yang di dengar dari teman, TV, atau mendengar percakapan orang dewasa. Kita sebagai orang tua terkejut dengan
kata-kata yang dilontarkan anak setelah pulang dari bermain.
Banyak anak yang tidak mengerti arti kata-kata yang diucapkannya, karena anak cenderung meniru apa yang didengarnya meskipun anak tidak mengerti apa maksud kata yang diucapkannya. Berbagai alasan anak berkata kasar atau jorok. Untuk itu, perhatikanlah saat kapan dana apa yang terjadi setelah anak berkata kasar. Anak mengatakan perkataan kasar bisa karena menikmati reaksi orang-orang disekitarnya, seperti anak ditertawakan seolah-olah itu lucu dan menghibur.
Kata
kotor dan kasar tidak seharusnya keluar dari mulut anak. Orang tua perlu segera
melakukan tindakan yang tepat ketika mendapati anak mengucapkan kata kasar dan
tidak sopan.
Bagaimana cara
mengatasi anak yang suka berkata kotor dan kasar?
1. Acuhkan.
Biasanya anak minta diperhatikan ketika mengucapkan
kata-kata yang tidak baik. Jadi, jangan sampai kita menuruti keinginannya. Saat
anak mengatakan kata jorok maka acuhkan dan berpura-pura saja tidak mendengar.
Berusahalah untuk tidak memarahi, menegur, atau melarang dengan keras secara
langsung, karena hal itu hanya akan membuat perilaku anak semakin menjadi-jadi.
Lebih baik kita alihkan perhatiannya dengan aktivitas lain.
Sedangkan saat anak bicara dengan nada tinggi dan
kasar, jangan terbawa arus kemarahan. Kemarahan orang tua akan memperkuat anak
untuk melakukan lagi. Berusahalah untuk tidak terpancing oleh penghinaan yang
anak lontarkan.
2. Ajak bicara baik-baik.
Apabila anak dalam
kondisi santai dan bisa di ajak komunikasi, beri tahukan anak untuk tidak
mengucapkan kata-kata kotor dan kasar. Jelaskan akibat mengucapkan kata-kata
kasar dan kotor. Ingatkan anak bahwa mengejek akan menyakitin perasaan orang
lain. Bila anak mengucapkan kata kasar atau jorok karena marah, orang tua bisa
mengantarkannya dengan memberi tahu kata-kata apa yang boleh diucapkan saat
anak sedang marah.
3. Beri pujian.
Bagaimana jika perilaku
ini terulang bahkan sering anak mengucapkan kata-kata jorok? Katakan kepada
anak bahwa orang lain tidak suka mendengarkan kata-kata itu lagi. Ketimbang
memberi hukuman atau peringatan keras pada anak saat mengucapkan kata kasar
atau jorok, lebih baik orang tua memberikan perhatian saat anak mengucapkan
kata-kata yang sopan, sehingga anak lebih sering dan senang mengucapkan
kata-kata yang baik. Jangan lupa untuk selalu memberikan pujian jika anak mampu
mengontrol diri untuk tidak berkata kasar atau jorok.
Berikan kepercayaan pada anak untuk mengeksplor,
mengetahui hal baru, dan melakukan apa yang dapat anak lakukan secara mandiri
di lingkungannya. Dukungan dari kepercayaan yang diberikan oleh keluarga setiap
harinya akan membuat anak tumbuh secara kuat dan baik di lingkungannya. Orang
tua juga perlu memberikan bekal agar anak dapat memilah mana perilaku yang
patut dicontoh dan mana yang tidak. Selalu berikan contoh dan perbandingan
antara yang baik dan yang tidak baik.
Pada dasarnya anak tidak pernah salah, dan apabila anak
berbuat salah, berarti yang salah adalah kita sebagai orang tua.😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar