Jumat, 01 Februari 2019

MEMBIASAKAN ANAK BERKATA BAIK DAN SOPAN




Biasanya anak usia dini senang mempelajari kata-kata baru, apalgi di usia ini kemampuan berbahasa dan menyerap informasi sedang berkembang dengan pesat. Apalagi pada usia ini anak sering kali mencoba-coba dan mengeksplor hal-hal yang baru, temasuk mencoba hal-hal yang nagatif.
       Hal ini sering membuat kita kaget mendengar seorang anak yang masih dini dapat mengucapkan kata-kata kasar dan tidak sopan. Pada usia ini, keterampilan berbahasa anak mulai berkembang, demikian juga dengan kognisinya. Anak mulai senang menambah pembendaharaan kata dengan cara mengikuti kata-kata, baik yang di dengar dari teman,  TV, atau mendengar percakapan orang dewasa.  Kita sebagai orang tua terkejut dengan kata-kata yang dilontarkan anak setelah pulang dari bermain.  
           
    Banyak anak yang tidak mengerti arti kata-kata yang diucapkannya, karena anak cenderung meniru apa yang didengarnya meskipun anak tidak mengerti apa maksud kata yang diucapkannya. Berbagai alasan anak berkata kasar atau jorok. Untuk itu, perhatikanlah saat kapan dana apa yang terjadi setelah  anak berkata kasar. Anak mengatakan perkataan kasar bisa karena menikmati reaksi orang-orang disekitarnya, seperti anak ditertawakan seolah-olah itu lucu dan menghibur.
Kata kotor dan kasar tidak seharusnya keluar dari mulut anak. Orang tua perlu segera melakukan tindakan yang tepat ketika mendapati anak mengucapkan kata kasar dan tidak sopan.

Bagaimana cara mengatasi anak yang suka berkata kotor dan kasar?
1.       Acuhkan.
Biasanya anak minta diperhatikan ketika mengucapkan kata-kata yang tidak baik. Jadi, jangan sampai kita menuruti keinginannya. Saat anak mengatakan kata jorok maka acuhkan dan berpura-pura saja tidak mendengar. Berusahalah untuk tidak memarahi, menegur, atau melarang dengan keras secara langsung, karena hal itu hanya akan membuat perilaku anak semakin menjadi-jadi. Lebih baik kita alihkan perhatiannya dengan aktivitas lain.
Sedangkan saat anak bicara dengan nada tinggi dan kasar, jangan terbawa arus kemarahan. Kemarahan orang tua akan memperkuat anak untuk melakukan lagi. Berusahalah untuk tidak terpancing oleh penghinaan yang anak lontarkan.

2.       Ajak bicara baik-baik.
Apabila anak dalam kondisi santai dan bisa di ajak komunikasi, beri tahukan anak untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor dan kasar. Jelaskan akibat mengucapkan kata-kata kasar dan kotor. Ingatkan anak bahwa mengejek akan menyakitin perasaan orang lain. Bila anak mengucapkan kata kasar atau jorok karena marah, orang tua bisa mengantarkannya dengan memberi tahu kata-kata apa yang boleh diucapkan saat anak sedang marah.

3.       Beri pujian.
Bagaimana jika perilaku ini terulang bahkan sering anak mengucapkan kata-kata jorok? Katakan kepada anak bahwa orang lain tidak suka mendengarkan kata-kata itu lagi. Ketimbang memberi hukuman atau peringatan keras pada anak saat mengucapkan kata kasar atau jorok, lebih baik orang tua memberikan perhatian saat anak mengucapkan kata-kata yang sopan, sehingga anak lebih sering dan senang mengucapkan kata-kata yang baik. Jangan lupa untuk selalu memberikan pujian jika anak mampu mengontrol diri untuk tidak berkata kasar atau jorok.
Berikan kepercayaan pada anak untuk mengeksplor, mengetahui hal baru, dan melakukan apa yang dapat anak lakukan secara mandiri di lingkungannya. Dukungan dari kepercayaan yang diberikan oleh keluarga setiap harinya akan membuat anak tumbuh secara kuat dan baik di lingkungannya. Orang tua juga perlu memberikan bekal agar anak dapat memilah mana perilaku yang patut dicontoh dan mana yang tidak. Selalu berikan contoh dan perbandingan antara yang baik dan yang tidak baik.

Pada dasarnya anak tidak pernah salah, dan apabila anak berbuat salah, berarti yang salah adalah kita sebagai orang tua.😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WANITA CERDAS

Wanita cerdas punya poin plus dihadapan orang lain. Cenderung dihormati dengan pola pemikirannya yang positif dan terarah. Apa saja kriteri...

Sering dibaca