Rabu, 30 Januari 2019

JUJUR



wajar jika orang tua cemas apabila anaknya 'berbohong', sebagai orang tua tidak menginginkan anaknya jadi pembohong.😢

Kita sebagai orang tua bisa menanamkan pada anak bahwa perilaku berbohong adalah hal yang merugikan dirinya sendiri, apabila anak berbohong maka orang lain menjadi tidak mempercayainya.

Alasan bohong anak adalah anak merasa tidak berdaya, menyembunyikan kebenaran, dan menghindari hukuman. Bagi anak, berbohong berarti menghindari tanggung jawab dengan cara menutupi kesalahan yang telah anak perbuat. 

Ada beberapa cara untuk membiasakan anak berkata jujur?
  1. Jamin dia aman berkata jujur
         Agar anak merasa aman untuk berkata jujur, orang tua perlu dengan tulus menghargai kejujuran yang dilakukannya. Jangan sampai reaksi dan sikap orang tua terhadap kesalahan bisa membuatnya takutuntuk berkata jujur. Anak juga takut tidak dicintai lagi jika orang tua tahu apa yang dilakukannya. Sampaikan kepada anak bahwa orang tua lebih menghargai kejujurannya. 
      Dengan memberi rasa aman kepada anak untuk berkata jujur dan menjelaskan tentang pentingnya kejujuran maka anak akan meninggalkan dorongan untuk berbohong. Untuk memotivasi anak berkata jujur, orang tua dapat menggunakan reward (penghargaan).

     2. Tanamkan bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar

         Setiap anak pernah berbohong. Ada yang melakukannya karena situasi yang mendesak, namun ada pula yang menjadikannya sebagai suatu kebiasaan. Orang tua memerlukan niat baik untuk memperbaiki anak. Bukan hanya reaksi pada saat anak berbohong, tetapi pelu melakukan tindakan dan selalu memberikan motivasi kepada diri anak bahwa perilaku bohong merupakan hal yang merugikan. Tekankan kepada anak bahwa semua perilaku yang anak lakukan pasti ada yang melihat, yaitu Allah yang Maha Melihat dan Maha Mendengar. Hal ini perlu sangat ditekankan, sebab tidaklah mungkin kita berada di dekatnya dan selalu mendampingi anak.


4 'Jangan' Saat Menghadapi Anak Suka Berbohong :
  1. Jangan Memojokkan Diri Anak. Hindari untuk mengintrogasi anak, karena dapat membuat anak menjadi semakin bertahan dalam kebohongan karena takut dan ingin menyelamatkan diri. Jangan gunakan kalimat terkesan menuduh. lebih baik gunakan kalimat yang akan mengundang pengakuan. Contoh : "Pasti kamu yang mencoret dinding ini!" lebih baik " Siapa ya....yang mencoret dinding?"
  2. Jangan Emosi. Kalau kita marah maka anak akan semakin tegang dan takut sehingga berusaha menutupi perilakunya dengan kebohongan. Anak yang menerima kasih sayang yang tulus dari kita cenderung akan lebih mengembangkan kebiasaan yang baik dan tidak suka bohong. 
  3. Jangan bohongi anak. Misal, kita berjanji tidak marah apabila anak kita mengakui kesalahannya. Tapi ternyata kita marah melihat anak melakukan kesalahan. Ini akan membuat anak tidak lagi percaya kepada orang tua. Jadi bangunlah kepercayaan anak kepada orang tua. Buat anak mengerti bahwa kita mempercayainya dan kita sebagai orang tua juga bisa dipercaya.
  4. Jangan memberi contoh berbohong. Orang tua selalu memberi teladan untuk jujur. Jika kita salah maka akui kesalahan. mengakulah kalau telah berbuat salah.



2 komentar:

  1. Sy bahkan ngga percaya kalo anak sy (3th) berkata yg tidak dia lakukan. Misal sudah makan? Jawabnya sudah , padahal dia belum makan. Sy yg bingung, apa dia blm bisa membedakan kata sudah atau belum..jd sy anggap cm asal jawab...

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar mb...
      menurut saya pada usia 3th imajinasi anak sedang aktif-aktifnya, terkadang anak berpikir apa yang ada dalam kepalanya adalah kenyataan.....
      terima kasih mb sharingnya....

      Hapus

WANITA CERDAS

Wanita cerdas punya poin plus dihadapan orang lain. Cenderung dihormati dengan pola pemikirannya yang positif dan terarah. Apa saja kriteri...

Sering dibaca