Anak yang berusia 5 sampai 6 tahun sudah bisa terlibat dalam permainan kelompok bersama teman-temannya, meskipun masih terjadi pertengkaran. Hal itu disebabkan masih tersisa sikap egosentrisme dalam dirinya, dimana anak lebih memusat segala sesuatu pada dirinya.
Kemampuan sosialisasi anak semakin meningkat meskipun masih dalam taraf yang sederhana. Anak kini mulai dapat merasakan apa yang dirasakan oleh temannya atau dengan kata lain mulai berempati. Saat ada temannya menangis😠karena jatuh, anak berusaha menolong dengan cara menemani atau mengantarnya pulang, meniup luka teman, atau mencoba menenangkan tangisan teman.
Kesadaran anak akan perasaan orang lain merupakan bagian dari perkembangan kemampuan memisahkan konsep dirinya dengan orang lain, konsep betul-salah dan konsep baik-buruk.
Kesadaran akan dunia sekitarnya tersebut membuat anak mulai terikat pada lingkungan. Anak mulai berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan harapan agar dirinya dapat diterima oleh lingkungannya. Misalnya saat anak sangat marah dan ingin menyalurkan agresivitasnya, anak berusaha menekannya, cara yang dia lakukan dengan menangis atau secara verbal bukan lagi secara fisik.
Kemampuan sosialisasi yang semakin meningkat tentu sangat membantu penyesuaian diri anak dilingkungannya. Jika sebelumnya anak bersikap reaktif dan spontan, kini di akhir anak mampu melihat akibat dari tindakannya, sehingga kini anak lebih hati-hati dan menimbang akibat dari perbuatannya.
Makasih kakak....artikelnya sangat bermanfaat :)
BalasHapusSama-sama kakak....😊
Hapus