Jumat, 25 Januari 2019

EGOSENTRISME


Pernahkah kita memperhatikan anak usia 3-4 tahun yang sedang bermain dengan temannya?

Kalau kita memperhatikan mereka, kelihatannya sih mereka bermain bersama…..
Tetapi sebenarnya mereka asyik dengan dirinya sendiri.
Mereka tidak saling berkomunikasi karena mereka sibuk dengan mainannya sendiri-sendiri, sehingga mainannya tidak boleh di pinjam atau mereka menolak mengembalikan mainan yang di pinjam…. Apa yang terjadi ketika situasi tersebut terjadi?
Pasti salah satu dari mereka ada yang menangis dan mengadu kepada orang tua…..hhehheh


Saat itulah para orang tua langsung mengambil kesimpulan kalau anak yang tidak berbagi kepada temannya adalah anak pelit atau bermasalah..... Maka munculnya labeling kepada anak ‘pelit’, labeling tersebut justru membuat anak menjadi terpacu untuk berbuat seperti yang di labelkan. Selain itu, anak juga merasa tidak diterima oleh lingkungannya sehingga anak menjadi tidak percaya diri, minder bahkan mungkin menarik diri dari lingkungan dengan tidak mau bermain dengan teman dan lebih senang menyendiri.

Untuk itu, mulailah kita meninggalkan kata ‘anak pelit’, ‘anak bandel’, atau kata-kata negative lainnya. Gantilah dengan kata motivasi, seperti ‘anak hebat’, ‘anak shaleh’, ‘anak pintar’, dan kata-kata positif lainnya.
Saya percaya semua orang tua mengetahui teori ini, tetapi susah untuk mengaplikasikannya…

Tetap yakin umi bahwa dengan bertambahnya usia dan bimbingan yang tepat, sikap egosentrisme anak akan berkurang bahkan hilang….. PERILAKU ANAK BAIK = LABEL POSITIF + BIMBINGAN BAIK

Tetap semangat membentuk anak-anak kita menjadi anak yang berkarakter baik....
shaleh dan shalehah…… 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WANITA CERDAS

Wanita cerdas punya poin plus dihadapan orang lain. Cenderung dihormati dengan pola pemikirannya yang positif dan terarah. Apa saja kriteri...

Sering dibaca