Sabtu, 30 November 2019

BIARKAN MEREKA BERTANYA


Media Informasi sekarang membuat pertanyaan anak-anak menjadi lebih berani dibanding masa kecil kita dulu. Memang anak usia 2-5 tahun punya kecenderungan senang bertanya. Pertanyaan itu biasanya tidak jauh dari apa yang mereka temui, amati dan rasakan. 

Bukan berarti anak usia sekolah hingga pra remaja tidak senang bertanya. Bila sejak kecil orang tua tidak pernah mengabaikan mereka, di sekolah, maupun berdebat dengan sesama temannya. Anak mengajukan pertanyaan karena di dorong rasa ingin tahunya yang besar terhadap segala sesuatu. Bekal rasa ingin tahu ini memang telah ada sejak manusia lahir. Rasa ingin tahu inilah yang membuat bayi bisa merangkak, berjalan dan berbicara. 

Jumat, 25 Oktober 2019

Patah Hati yang Kusyukuri



Semua tampak abu-abu. Burung tak terdengar kicau riangnya. Bunga pun tak tercium harum wanginya. Hatiku terasa begitu hancur. Aku seperti hilang kendali atas diriku sendiri. 

Apakah ini adil untukku yang mencintai tanpa syarat dan memercayai begitu tulus. Aku dikecewakan untuk kesekian kali.

Sabtu, 21 September 2019

THE GOLDEN STORIES OF FATIMAH


Identitas Fatimah

Fatimah dilahirkan pada hari jumat tanggal 20 Jumadil Akhir pada tahun ke-5 sebelum kenabian. Ia adalah putri bungsu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Setelah Zainab, Ruqayyah dan Ummi Kultsum. Saudara laki-lakinya yang tertua adalah Qosim dan Abdullah. Mereka meninggal dunia saat masih kanak-kanak. 

Jumat, 13 September 2019

MENCINTAI MANUSIA


Betapa indahnya jika dalam hidup ini setiap orang saling mencintai satu sama lain seperti mencintai dirinya sendiri. Ketika mencintai karena ALLAH, sifat egois akan hancur dalam diri kita. 

Pernahkah kita berkata dalam hati, "Saya tidak suka jika orang yang berteriak di depan mukaku atau remehkanku. Saya tidak suka jika orang lain mengolok-olok dan membohongiku. Saya ingin orang lain memperhatikanku. Saya juga ingin mereka mengetahui hal-hal positif yang ada dalam diriku, memaafkan kesalahanku, berlapang dada terhadapku, mendengar pembicaraanku, menerima dan menghormati pendapatku. Orang harus menuruti apa yang saya inginkan."

Senin, 22 Juli 2019

MENGAPA KALIAN BERUBAH?


     Sebagian kita menganggap masa kanak-kanak adalah masa merepotkan karena mereka belum mampu mengurus dirinya sendiri. Mulai dari menyiapkan makanan, mengantar-jemput sekolah, mencuci dan menyetrika dan membelikan keperluan sekolah. Saat mereka mulai meranjak remaja, barulah perlahan-lahan kita merasakan mulai berkurangnya beban fisik. Mereka secara bertahap mulai mengembangkan kemandiriannya dan perlahan-lahan mulai melepaskan diri dari ketergantungan terhadap orang tua. Mereka lebih banyak melibatkan diri dengan aktivitas bersama teman-temannya dan mulai asyik dengan dunianya sendiri.

Sabtu, 20 April 2019

TANTANGAN YANG HARUS DIHINDARI ORANG TUA


     Setiap orang tua mempunyai metode dan gaya tersendiri dan berbeda-beda dalam mengasuh serta mendidik anak. Orang tua memiliki style dalam menghadapi perilaku anak. Orang tua pasti mempunyai visi dan harapan yang terbaik untuk anak.

     Namun, terkadang tanpa disadari orang tua juga melakukan kekeliruan dalam menerapkan pola asuh kepada anak-anaknya. Kekeliruan tersebut perlu dihindari karena bisa berdampak negatif terhadap perkembangan anak dimasa mendatang.

Jumat, 29 Maret 2019

REVIEW FILM MIRACLE WORKER -TEORI PAVLOV-SKINNER


 

REVIEW FILM

Judul film         : Miracle Worker
Sutradara         : Arthur Penn
Tanggal rilis     : 28 Juli 1962
Penulis             : William Gibson, Starring, Anne Bancroft, Patty Duke
Durasi               : 106 Menit
Pemain             :
  • Hellen Keller (Tokoh Utama)-Hellen Keller gadis kecil yang mengalami kelainan sejak kecil ketika dia sakit dan tidak sembuh. Penyakit itu berimbas pada kelangsungan kehidupannya. Hellen buta dan tuli menyebabkan peribadinya yang agresif
  • Sullivian (guru)-Sosok guru yang luar biasa, dia sabar dan tegas dalam mengajarkan hellen ini dibuktikan dengan kegigihannya menolong dan mengajari hellen dalam belajar.
  • Arthur Keller (Ayah Hellen)-Dia seseorang yang sayang pada anak walau terlihat kaku pada hellen, dan dia tegas dan disiplin
  • Catie Keller (Ibu Hellen)-Mempunyai sifat keibuan, dia sabar dalam mendidik walau pendidikannya tidak berhasil malah menyebabkan hellen semakin menjadi sikap agresifnya

Strategi Mengurangi Depresi Dan Kecemasan Pada Penderita Parkinson Menggunakan CBM (Cognitive Behaviour Modification)


RINGKASAN

Penyakit parkinson adalah penyakit yang mempengaruhi orang dewasa terutama yang lebih tua, dengan usia onset rata-rata 62 tahun (Asosiasi Parkinsonof Western Australia & Royal Australian College of Dokter Umum, 1997). Kebanyakan penelitian PD telah difokuskan pada gejala penyakit fisik dan pengobatan farmakologis. Namun demikian, efek psikologis, yang mungkin termasuk demensia, psikosis, depresi dan kecemasan, sering menjadi hal yang paling memprihatinkan dan melumpuhkan.

Menurut catatan dari data penderita penyakit parkinson diperkirakan menyerang 876.665 orang indonesia dari total jumlah penduduk 238.452.952, total kasus kematian akibat penyakit parkinson di indonesia, menempati urutan ke 12 di dunia atau peringkat ke lima di asia dengan prevalensi mencapai 1100 kematian pada tahun 2002 (Noviani,2010). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi depresi dan kecemasan pada penderita penyakit Parkinson menggunakan CBM (Cognitive Behaviour Modification).

Selasa, 26 Maret 2019

TIPS MENDIDIK ANAK BAGI ORANGTUA


"Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah. Orangtua lah yang akan menjadikan ia yahudi, Nasrani, atau Majusi" (HR. Bukhari dan Muslim)

"Anak bagaikan kertas kosong yang siap ditulis oleh pendidik dan lingkungan" (Teori Tabularasa oleh John Locke)

    Hadits dan teori psikologi di atas menyatakan bahwa dasarnya, anak-anak dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas kosong yang masih bersih dari goresan tinta. Orangtua dan keluarga merupakan pena pertama yang setiap saat bisa memberikan goresan-goresan dan warna tinta yang beragam dikertas kosong tersebut. Orangtua dan keluargalah yang akan membentuk anak menjadi seperti apa kelak, baik atau buruknya anak tergantung dari peran orangtua dan keluarganya.

     Tangan pertama yang membentuk dan membantu tercapainya masa depan anak adalah orangtua dan keluarga. Bukan hanya kebutuhan fisik saja, karena kebutuhan psikologis pun sangat diperlukan bagi anak-anak kita agar anak dapat berkembang secara optimal.

Sabtu, 09 Maret 2019

Bertengkar itu Baik!


Ayo....Ayah dan Bunda kita bantu anak untuk mengelola konflik dengan baik. Tanpa kita sadari konflik adalah salah satu sarana untuk anak belajar mengelola kehidupan.....

Bagaimana caranya kita bisa bimbing anak mengelola konflik?🙇 

Minggu, 03 Maret 2019

HATI-HATI MENGHUKUM ANAK

     

       Orang tua tidak menginginkan anaknya untuk dihukum, apalagi oleh tangannya sendiri. Sungguh hati orangtua orang merasakan perasaan yang sama yaitu terlihat sedih, kecewa, dan menangis. kita sebagai orang tua mengatakan "Ayah hukum kamu biar kamu bisa jera!" atau kita mengatakan "mama marahin kamu karena sayang sama kamu".

       Menghukum hanyalah "salah satu" dan "bukan satu-satunya" cara untuk membuat perilaku anak-anak terkendali. hukuman pada anak yang tidak dilakukan dengan cara benar dapat berdampak besar pada anak. Bukannya mendapatkan efek positif, tapi malah mempersulit orang tua.

Beberapa yang dapat orang tua lakukan saat menghukum yaitu:

Selasa, 19 Februari 2019

EMOTICON STICK & EMOTICON RING

     

         Dunia anak adalah dunia bermain. bermain, anak akan memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, motorik halus, motorik kasar dan emosi. 
Bermain merupakan sarana untuk menggali pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta, karena bermain adalah sumber pengalaman dan uji coba.

     Alat bermain adalah segala macam sarana yang bisa merangsang aktifitas yang membuat anak senang. Sedangkan alat permainan edukatif yaitu alat bermain yang dapat meningkatkan fungsi menghibur dan fungsi mendidik. Artinya, alat permainan edukatif adalah sarana yang dapat merangsang aktivitas anak untuk mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan teknologi modern maupun teknologi sederhana bahkan yang bersifat tradisional.
Dalam sebuah alat permainan, anak-anak dapat mengenal beberapa jenis emosi, seperti rasa senang, sedih, marah, benci, malu dan lain-lain, dari sebuah alat permainan tersebut anak-anak dapat melatih atau mengontrol emosinya.

Minggu, 10 Februari 2019

YANG REMEH YANG MENGGANGGU


        

         Bau secara kata memang hanya tiga huruf. Tapi pangaruhnya dalam kehidupan nyata benar-benar luar biasa. Orang jelas sebel dan gak mau dekat-dekat, kalau kamu bau. Bukannya bermaksud gak manusiawi, tapi cobalah lebih berperasaan sama penciuman orang disekelilingmu. Memang sih mereka masih mau senyum sama kamu, masih mau berinteraksi, tapi kalau bisa pasti mereka lakukan dalam radius yang gak terlalu dekat.

      Daripada berharap sedunia memaklumi dan mau mengerti bau-baumu, akan lebih gampang kalau kamu mengubah diri. Meski kamu pribadi tidak terganggu, dan bisa enjoy jalanin rutinitas hari-hari. Tetap gak beralasan mempertahankan bau yang gak enak.

Jumat, 01 Februari 2019

MEMBIASAKAN ANAK BERKATA BAIK DAN SOPAN




Biasanya anak usia dini senang mempelajari kata-kata baru, apalgi di usia ini kemampuan berbahasa dan menyerap informasi sedang berkembang dengan pesat. Apalagi pada usia ini anak sering kali mencoba-coba dan mengeksplor hal-hal yang baru, temasuk mencoba hal-hal yang nagatif.
       Hal ini sering membuat kita kaget mendengar seorang anak yang masih dini dapat mengucapkan kata-kata kasar dan tidak sopan. Pada usia ini, keterampilan berbahasa anak mulai berkembang, demikian juga dengan kognisinya. Anak mulai senang menambah pembendaharaan kata dengan cara mengikuti kata-kata, baik yang di dengar dari teman,  TV, atau mendengar percakapan orang dewasa.  Kita sebagai orang tua terkejut dengan kata-kata yang dilontarkan anak setelah pulang dari bermain.  
           

Rabu, 30 Januari 2019

JUJUR



wajar jika orang tua cemas apabila anaknya 'berbohong', sebagai orang tua tidak menginginkan anaknya jadi pembohong.😢

Kita sebagai orang tua bisa menanamkan pada anak bahwa perilaku berbohong adalah hal yang merugikan dirinya sendiri, apabila anak berbohong maka orang lain menjadi tidak mempercayainya.

Alasan bohong anak adalah anak merasa tidak berdaya, menyembunyikan kebenaran, dan menghindari hukuman. Bagi anak, berbohong berarti menghindari tanggung jawab dengan cara menutupi kesalahan yang telah anak perbuat. 

Selasa, 29 Januari 2019

BERTENGKAR


Sebuah keluarga yang memiliki anak lebih dari satu, pasti memiliki peluang untuk bertengkar dengan saudara kandungnya😊

Ayooo... siapa diantara kita yang pernah bertengkar dengan adek ataupun dengan kakak?😅
Kenapa pertengkaran itu bisa terjadi?
Biasanya anak merasa tidak suka dengan adek dan kakaknya atau anak merasa cemburu terhadap perlakuaan kita sebagai orang tua.

Apa yang dilakukan orang tua kita untuk menghentikan pertengkaran tersebut?

Minggu, 27 Januari 2019

EKSPRESIF & SPONTAN



Di usia prasekolah, anak memang cenderung ekspresif dan spontan dalam mengungkapkan isi hati dan perasaannya. Ekspresi perilaku secara spontan oleh anak akan menampakkan bahwa perilaku yang dimunculkan bersifat asli dan tidak tertutup. 

Anak akan membantah atau menentang kalau anak merasa tidak suka. Begitu pula halnya dengan sikap marah, senang, sedih, dan menangis akan muncul secara spontan kalau anak dirangsang oleh situasi yang sesuai dengan ekspresi tersebut.

Ungkapan ekspresi pada anak-anak secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga, sebagai berikut:
  1. Ekspresi untuk menunjukkan rasa senang. Ungkapan rasa senang ditunjukkan dari wajah anak dalam bentuk senyuman atau tertawa sambil melonjak-lonjak kegirangan. Orang tua mesti menunjukkan reaksi positif, sehingga anak merasa dihargai dan diperhatikan.
  2. Ekspresi untuk menunjukkan rasa takut. Biasanya anak takut ditinggal atau berpisah dengan orang tuanya. Jika ayah dan ibunya hendak berangkat kerja, anak biasanya menangis. Orang tua sebaiknya memahami perasaan anak dengan cara menerima sekaligus menghargainya. Misalnya, sebelum pergi, luangkan waktu sejenak memeluk dan menemaninya hingga anak merasa nyaman. Jangan sampai orang tua berangkat kerja dengan membohongi atau sembunyi-sembunyi. Kalau ini yang dilakukan, jangan salahkan anak kehilangan kepercayaannya pada orang tua
  3. Ekspresi untuk menunjukkan rasa marah. Ungkapan kemarahan pada anak bisa beragam. Ada yang mengekspresikannya dengan cara menangis, mengomel, berteriak, atau memukul-mukul. Apapun bentuknya, itu semua merupakan ungkapan kemarahan yang tak jarang muncul begitu saja tanpa orang tua bisa tahu apa penyebabnya.

KONSISTEN



Anak adalah harta berharga bagi orang tuanya....
Anak adalah penerus generasi bagi orang tua, agama dan negara...... 
Orang tua mengharapkan anaknya untuk taat kepada Allah, memiliki akhlak yang baik.
Soal prestasi itu hanyalah point (+) buat orang tua.

Membangun karakter anak itu penting, apalagi ketika anak umur prasekolah. Bagaimana kalau membentuk anak yang sudah SD, SMP atau SMA?
Tidak ada kata telat untuk membentuk karakter anak menjadi lebih baik. Jangan sampai kita memiliki berbagai alasan untuk membiarkan anak melakukan hal-hal negatif yang membuat kita akan menyesal....😥

Ilmu tentang perkembangan dan pertumbuhan anak, baik fisik maupun psikis itu sangat penting kita pelajari. Apabila kita sudah di amanahkan oleh Allah yaitu berupa anak, maka Allah memberi tanggung jawab kepada kita untuk mendidik anak menjadi anak yang selalu taat kepada Allah.

Bagaimana cara kita membentuk karakter anak?
Salah satunya yaitu kita harus konsisten kepada anak, baik dari perkataan maupun perilaku. 
Ketika kita sudah konsisten perkataan dan perilaku, Insyaa Allah anak akan mengikuti dan taat dengan kita.
Tetapi apabila kita tidak konsisten, maka anak akan menjadi bingung dan cenderung akan melakukan perilaku negatif (tidak taat) karena tidak memiliki arahan yang jelas dari kita.

Suka sedih ketika anak tidak taat....😭
Apa yang harus dilakukan?
kita sebagai orang tua harus muhasabah, apakah kita salah atau keliru dalam mendidik?
Sabar dan selalu berdoa untuk anak-anak kita....🤗🤗

Sabtu, 26 Januari 2019

PERILAKU BURUK



Pada usia lebih dari 4 tahun anak mengalami kemajuan. Kini mereka bukan bayi lagi. Mereka telah tumbuh menjadi seorang aku yang sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Mereka memang semakin pandai, namun karena pertambahan kepandaiannya jugalah kini mereka menjadi sulit di atur.

Orang tua dalam menghadapi anak pada usia ini dituntut lebih banyak berfikir. Anak usia ini, kini tidaklagi hanya menuruti perintah dari orang tua maupun guru. Kita biasanya menyebut dengan kata 'ngeyel'. Padahal hal itu merupakan proses berkembangnya pola pikir seorang anak dan fase inilah mulai muncul perilaku seperti membangkang atau membantah.

Di usia ini menjadi berani membantah. Beberapa perilaku yang dulunya tidak ada sekarang muncul. Misalnya saja berbohong, mencuri, berkata kasar, memukul teman, dan berbagai perilaku negatif. Pada usia ini perilaku buruk tersebut bisa dikatakan normal. Akan tetapi, apabila tidak ditangani dengan efektif akan sangat mungkin berkembang menjadi luar biasa.

Sejak dini, anak mulai diajari cara mengontrol perilaku dirinya agar dapat diterima oleh lingkungannya. Sikap orang tua yang salah terhadap perilaku anak dapat menyebabkan perilaku buruk anak menetap sampai dewasa. 
Penyikapan yang tepat terhadap perilaku saat berlangsungnya tumbuh kembang anak ini sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi adanya dampak buruk akibat pola perhatian pendidikan yang salah dari kita.

BELAJAR BEREMPATI



Anak yang berusia 5 sampai 6 tahun sudah bisa terlibat dalam permainan kelompok bersama teman-temannya, meskipun masih terjadi pertengkaran. Hal itu disebabkan masih tersisa sikap egosentrisme dalam dirinya, dimana anak lebih memusat segala sesuatu pada dirinya.

Kemampuan sosialisasi anak semakin meningkat meskipun masih dalam taraf yang sederhana. Anak kini mulai dapat merasakan apa yang dirasakan oleh temannya atau dengan kata lain mulai berempati. Saat ada temannya menangis😭 karena jatuh, anak berusaha menolong dengan cara menemani atau mengantarnya pulang, meniup luka teman, atau mencoba menenangkan tangisan teman.

Kesadaran anak akan perasaan orang lain merupakan bagian dari perkembangan kemampuan memisahkan konsep dirinya dengan orang lain, konsep betul-salah dan konsep baik-buruk.

Kesadaran akan dunia sekitarnya tersebut membuat anak mulai terikat pada lingkungan. Anak mulai berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan harapan agar dirinya dapat diterima oleh lingkungannya. Misalnya saat anak sangat marah dan ingin menyalurkan agresivitasnya, anak berusaha menekannya, cara yang dia lakukan dengan menangis atau secara verbal bukan lagi secara fisik.

Kemampuan sosialisasi yang semakin meningkat tentu sangat membantu penyesuaian diri anak dilingkungannya. Jika sebelumnya anak bersikap reaktif dan spontan, kini di akhir anak mampu melihat akibat dari tindakannya, sehingga kini anak lebih hati-hati dan menimbang akibat dari perbuatannya.

AYAH



Untuk hari ini saya mau berbagi cerita, Bagaimana ayah mendidik saya?

Alhamdulillah saya memiliki ayah yang begitu keras dan tegas...😊Banyak yang saya pelajari dari ayah


  1. Ketika shalat subuh ayah selalu membangunkanku dan kakakku. Ketika itu kami bangun kemudian ayah langsung ke masjid. Setelah pulang dari masjid, ayah kembali ke kamar kami dan menanyakan, apakah kami sudah shalat? Kenapa pertanyaan itu muncul, karena biasanya kami tidur lagi ketika ayah sudah pergi ke masjid.😁 Ayah selalu menunggu kami di pintu sampai kami selesai shalat.😅
  2. Saya selalu belajar atau mengerjakan PR setelah shalat subuh. Kenapa setelah subuh? Itu lah cara ayah agar anaknya setelah subuh tidak tidur lagi dan belajar setelah subuh itu benar-benar fresh......😁(kuliah pun saya menggunakan metode belajar setelah subuh)
  3. Berani dan Mandiri. Pada saat itu saya kelas 2 SMP, tiba-tiba saya disuruh ayah untuk mengisi ceramah di Masjid saat teraweh karena ustadz yang mengisi ceramah tidak datang.😱 Coba deh....kita yang sudah tau tanggal saja kadang tidak mau mengisi. Ini the power mendadak ayah menyebut nama saya...terpaksa saya maju...
  4. Kalau saya menginginkan sesuatu benda atau apapun itu saya harus bekerja keras dulu😥. Ayah pasti akan membelikan benda yang saya inginkan apabila saya mendapat juara di sekolah. Jadi itu salah satu motivasi saya....harus juara supaya mendapat hadiah....😊
  5.  Perinci. Kalau melihat catatan di buku ayah begitu luar biasa bagi saya....setiap pengeluaran dan pemasukan selalu ditulis setiap hari. Ketika SMA saya juga memiliki buku pengeluaran dan pemasukan setiap hari sampai sekarang. Tiap bulan harus tau kita menghabiskan berapa dan buat apa?😊

SEMUA ANAK CERDAS



DAY 6

Masa empat tahun pertama ini sering disebut Golden Age (Masa keemasan). Pada masa ini anak mampu menyerap dengan cepat setiap rangsangan yang masuk ke dalam otaknya. Anak akan mampu menghafal banyak sekali informasi, seperti kosa kata, nada dan bunyi-bunyian. Oleh karena itu, jika para orang tua menyia-nyiakan kesempatan emas pada masa kanak-kanak, berarti mereka telah kehilangan momen yang sangat baik untuk memberikan pendidikan anak. Jangan sampai anak kehilangan kesempatan untuk mengasah potensinya.
Allah berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 27-28 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ. وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul-(Nya) dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepada kalian, sedangkan kalian mengetahui. 

MENGUBAH PIKIRAN NEGATIF



Pikiran negatif itu racun gak si bagi kita?🤔
Saya kok beranggapan pikiran negatif itu racun ya bagi kita.

Why?🤔 
Karena apapun pikiran positif yang dimiliki oleh kita akan terkikis dengan pikiran negatif. Setuju gak?😅

Pikiran negatif itu benar-benar tidak memberikan kita perubahan apa-apa dalam hidup kita kecuali kita akan merasakan waswas, malas berusaha, sekali gagal dianggap gagal selamanya, dan pasti akan menyerah.
😭
Biasanya orang yang memiliki pikiran negatif itu selalu menggunakan ungkapan pesimis seperti:
"Saya kok selalu gagal"
"Saya gak bisa"
"Saha gak pernah berhasil"
"Saya selalu gagal"
Ayooo...kira-kira kalimat mana yang selalu kita gunakan?😊

Besarnya Rasa Ingin Tahu


Pernah kah kita mendapat pertanyaan-pertanyaan seperti ini?



"Umi, kenapa kita tidak bisa melihat Allah?"
"Allah itu seperti apa sih?"
"Allah punya tangan tidak? Ada kakinya tidak? Terus rumahnya dimana?"

Sebagai orang tua, itu bukan hal yang mudah untuk menjawab dan menjelaskan sesuatu yang tidak kelihatan namun ada keberadaannya...🤔
Ada juga orang tua sudah menjawab pertanyaan tapi anak masih terus bertanya karena tidak puas dengan jawaban yang diberikan....
Secara Alamiah anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, mulai dari hal-hal yang gaib hingga seksual yang kita anggap tabu dan sangat sulit untuk menjelaskan....

Jumat, 25 Januari 2019

TANTRUM



Apa si tantrum itu?🤔🤔🤔


Mungkin semua orang tua tidak asing mendengar kata tersebut....😊
Tantrum kerap sekali membuat orang tua malu, apalagi ketika di tempat umum. Karena rasa malunya maka orang tua dengan cepat mengambil cara untuk menenangkan anak....

Berbagai cara dilakukan seperti menuruti keinginan anak, marah kepada anak dan ada yang sampai memukul agar anak berhenti menangis.....😓

Sebelum membahas apa yang harus kita lakukan, maka kita harus tau penyebab terjadinya tantrum. Anak akan mengalami tantrum apabila permintaan anak ditolak, Anak yang tidak mampu mengungkapkan keinginannya, suasana hatinya yang sedang buruk dan mencari perhatian.....

EGOSENTRISME


Pernahkah kita memperhatikan anak usia 3-4 tahun yang sedang bermain dengan temannya?

Kalau kita memperhatikan mereka, kelihatannya sih mereka bermain bersama…..
Tetapi sebenarnya mereka asyik dengan dirinya sendiri.
Mereka tidak saling berkomunikasi karena mereka sibuk dengan mainannya sendiri-sendiri, sehingga mainannya tidak boleh di pinjam atau mereka menolak mengembalikan mainan yang di pinjam…. Apa yang terjadi ketika situasi tersebut terjadi?
Pasti salah satu dari mereka ada yang menangis dan mengadu kepada orang tua…..hhehheh


Saat itulah para orang tua langsung mengambil kesimpulan kalau anak yang tidak berbagi kepada temannya adalah anak pelit atau bermasalah..... Maka munculnya labeling kepada anak ‘pelit’, labeling tersebut justru membuat anak menjadi terpacu untuk berbuat seperti yang di labelkan. Selain itu, anak juga merasa tidak diterima oleh lingkungannya sehingga anak menjadi tidak percaya diri, minder bahkan mungkin menarik diri dari lingkungan dengan tidak mau bermain dengan teman dan lebih senang menyendiri.

Kamis, 24 Januari 2019

My Story




Sarjana psikologi belum psikolog...
Apakah sarjana psikologi hebat? Apakah saya hebat?😁

Iya, saya selesai S1 tahun 2016 dengan gelar S.Psi.... Jurusan ini hanya tempat pelarian saya.... Impian jurusan kuliah saya adalah Matematika murni di UGM.... Mungkin semua bingung, kenapa Matematika murni bisa masuk ke psikologi? 
Qodarullah saya tidak diterima di UGM.


WANITA CERDAS

Wanita cerdas punya poin plus dihadapan orang lain. Cenderung dihormati dengan pola pemikirannya yang positif dan terarah. Apa saja kriteri...

Sering dibaca