Senin, 22 Juli 2019

MENGAPA KALIAN BERUBAH?


     Sebagian kita menganggap masa kanak-kanak adalah masa merepotkan karena mereka belum mampu mengurus dirinya sendiri. Mulai dari menyiapkan makanan, mengantar-jemput sekolah, mencuci dan menyetrika dan membelikan keperluan sekolah. Saat mereka mulai meranjak remaja, barulah perlahan-lahan kita merasakan mulai berkurangnya beban fisik. Mereka secara bertahap mulai mengembangkan kemandiriannya dan perlahan-lahan mulai melepaskan diri dari ketergantungan terhadap orang tua. Mereka lebih banyak melibatkan diri dengan aktivitas bersama teman-temannya dan mulai asyik dengan dunianya sendiri.



     Pada masa ini, anak remaja kita sudah berani mengkritik dan membantah, memberikan argumen dan alasan termasuk menunda melaksanakan kewajiban.

      Berikut ini adalah sejumlah permasalahan yang selalu dihadapi para orang tua dengan anak remaja mereka. Boleh jadi, satu atau beberapa darinya adalah masalah yang juga kerap orang tua hadapi.

1.  KERAP MEMBANTAH ATAU MELAWAN

Ini adalah permasalahan yang sering orang tua alami. Ada beberapa faktor yang berpotensi menjadi penyebabnya, baik yang terkait perubahan fisik anak maupun lingkungan, diantaranya sebagai berikut.
  • Anak sudah mulai membangun prinsip sendiri dan merasa kalau mereka bukan anak-anak lagi yang bisa diatur-atur, sehingga setiap perintah dan aturan dari orang tua mereka anggap sebagai bentuk kekangan
  • Cara penyampaian perintah dan aturan yang tidak sesuai dengan bahasan mereka. Saat mereka capek atau baru bangun tidur, sudah diperintah oleh orang tua dengan bentakan. Ini membuat sebagian remaja cenderung memberi respons negatif dalam bentuk bantahan atau perlawanan.
  • Terlalu larut dalam permainan yang mengasyikkan, misalnya game. Sehingga saat orang tua menyuruh sesuatu, mereka anggap sebagai bentuk gangguan.
  • Faktor pergaulan. Jika mereka berada dalam lingkungan teman-teman yang suka berkata kasar dan seenaknya, hal ini bisa terbawa ke rumah termasuk dalam cara mereka berbicara dengan orang tua.
2.  TIDAK BETAH DIRUMAH

Anak suka kelayapan dan pulang ke rumah hanya untuk istirahat dan makan. Penyebabnya bisa dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal adalah suasana rumah yang kurang nyaman, misalnya orang tua jarang ada dirumah, atau kerap bertengkar di depan anak, ataupun sering berselisih dengan saudara kandung.

Faktor eksternal dipengaruhi oleh pergaulan, misalnya anak-anak yang memiliki teman satu geng yang hobi nongkrong atau keluyuran ke mal. Apalagi jika faktor internal dan eksternal saling berkolaborasi, di rumah anak tidak mendapat perhatian dari orang tua yang terlalu sibuk, sementara di luar mereka menemukan kenyamanan saat berkumpul dengan teman-teman yang lebih memahami dan mau mendengarkan curahan hati mereka, maka anak pun akan semakin betah berada di luar rumah dan menganggap rumah sebagai kekangan atau bahkan siksaan.

3.  SIBLING RIVALRI 

Sering berantem dengan adek atau kakak di rumah, juga menjadi salah satu masalah yang selalu bikin pusing orang tua. Tak sedikit remaja yang menunjukkan gejala cemburu atau iri hati, dan menganggap orang tua mereka lebih menyayangi adek ketimbang mereka.

Remaja susah didekati dan diakrabi orang tua karena mereka hanya berkutat dengan pergaulannya sendiri. Orang tua di mata mereka tidak lebih baik dari teman-teman mereka dalam hal wawasan dan segala hal yang kekinian.

4.  SANGAT TERTUTUP

Orang tua umumnya mereka khawatir anak remaja akan melakukan hal-hal yang kurang baik di dalam kamar yang terkunci rapat. Jika diminta curhat, mereka malah tutup mulut. Padahal kita sebagai orang tua justru mengatakan sebaliknya: anak remaja kita sedang mengalami sesuatu yang mengganggu psikis  dan pikiran. Namun mereka enggan mengutarakannya dengan jujur.

5.  BERBOHONG

Saat anak sudah berani membohongi orang tua maka itu dikategorikan sebagai masalah yang serius. Jadi, ketika kita berhasil mendeteksi kebohongan anak pertama kalimya maka waspadalah. karena ini bisa terjadi berlanjut.

6.  MENGALAMI KETERTARIKAN LAWAN JENIS

Remaja akan menjadi malas belajar, terlalu terobsesi dengan teman yang ditaksirnya, jadi boros demi pacar, hingga paling bahaya, terjerumus dalam pergaulan bebas dan hubungan seks pranikah

7.  KRISIS KEPERCAYAAN DIRI

Pada usia remaja, anak mulai sangat peduli dengan penampilan. Selalu mencemaskan hal-hal yang tidak penting seperti jerawat, tubuh yang gendut, kulit yang cenderung gelap. Tidak sedikit yang kemudian berusaha mati-matian untuk mencapai target penampilan yang diidam-idamkan. Melakukan diet ketat yang berujung sakit keras.

8.  KECEMBURUAN SOSIAL

Ini bisa terjadi pada remaja yang memiliki sahabat dari kalangan atas. Apa yang menjadi standar teman-temannya akan menjadi standarnya juga. Nongkrong di kafe mahal, memakai barang-barang bermerek.  Akan membuat masalah jika para remaja yang berasal dari keluarga menengah atau pas-pasan juga ikut-ikutan ingin memiliki gaya hidup elite.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WANITA CERDAS

Wanita cerdas punya poin plus dihadapan orang lain. Cenderung dihormati dengan pola pemikirannya yang positif dan terarah. Apa saja kriteri...

Sering dibaca