Jumat, 13 September 2019

MENCINTAI MANUSIA


Betapa indahnya jika dalam hidup ini setiap orang saling mencintai satu sama lain seperti mencintai dirinya sendiri. Ketika mencintai karena ALLAH, sifat egois akan hancur dalam diri kita. 

Pernahkah kita berkata dalam hati, "Saya tidak suka jika orang yang berteriak di depan mukaku atau remehkanku. Saya tidak suka jika orang lain mengolok-olok dan membohongiku. Saya ingin orang lain memperhatikanku. Saya juga ingin mereka mengetahui hal-hal positif yang ada dalam diriku, memaafkan kesalahanku, berlapang dada terhadapku, mendengar pembicaraanku, menerima dan menghormati pendapatku. Orang harus menuruti apa yang saya inginkan."


Bolehkah kita memiliki keinginan seperti itu?
Keinginan itu boleh-boleh saja, tapi kita harus berhati-hati dengan sifat egois yang selalu ingin menang sendiri dan mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan kepentingan orang lain. 

Orang egois bahagia bila mendapatkan kebaikan dan bersedih bila ditimpa keburukan. Kita akan bergaul hanya untuk kepentingan pribadinya.

Orang yang berhati mulia akan memerangi keegoisan. Karena sifat egois hanya akan menzalimi orang lain. Banyak malapetaka yang datang dihidup kita disebabkan keegoisan yang terus kita pertahankan. Dunia bukan milik kita, hidup tidak berlaku hanya pada dirinya semata. 

Apabila kita mengingat hak-hak orang lain akan melepaskan egoisme yang ada dalam diri kita dan dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan mengingat hak-haknya.
Mencintai dan memenuhi hak-hak adalah sebuah kewajiban. Ada suatu perbuatan yang agak menantang dan sedikit orang mampu melakukannya. Siapa yang terbiasa melakukannya akan selalu dicintai. Perbuatan itu adalah Altruisme. Allah berfirman:

"Dan mereka (Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang beruntung." (QS. AL-HASYR:9)

Altruisme adalah mengutamakan orang lain daripada diri sendiri. Bahkan saat sangat membutuhkan hal yang disukai pun orang lain tetap diutamakan.  Jika kita bisa membantu orang lain dengan sebuah kebaikan, maka lakukanlah. Jika kita ingin memberikan apa yang kita miliki demi kemaslahatan diri sendiri dan orang lain, maka berikanlah! Suatu saat kita akan merasakan manisnya memberi melebihi manisnya menerima. Kemanisan itu tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Kemanisan yang rasanya tak tertanding dengan apapun dan hanya bisa dirasakan orang-orang menerima pemberian. 

Insyaa ALLAH...
Kita termasuk orang yang mencintai saudara.... Manisnya memberi melebihi manisnya menerima...
maka banyaknya memberi.... 😃


1 komentar:

  1. Menurut saya sih, kalau berpikir "saya tidak ingin orang mengolok-olok saya" atau "saya ingin orang mengetahui hal positif dalam diri saya" itu bukan egois sama sekali. Lha ingin disukai orang adalah dasar orang menghargai dirinya. Yang namanya egois itu: mengolok-olok orang lain, merendahkan orang lain, menganggap seseorang hanya barang yang bisa dibuang. Orang yang berhati mulia harusnya bisa menghindari hal-hal ini.

    BalasHapus

WANITA CERDAS

Wanita cerdas punya poin plus dihadapan orang lain. Cenderung dihormati dengan pola pemikirannya yang positif dan terarah. Apa saja kriteri...

Sering dibaca