Sabtu, 30 November 2019

BIARKAN MEREKA BERTANYA


Media Informasi sekarang membuat pertanyaan anak-anak menjadi lebih berani dibanding masa kecil kita dulu. Memang anak usia 2-5 tahun punya kecenderungan senang bertanya. Pertanyaan itu biasanya tidak jauh dari apa yang mereka temui, amati dan rasakan. 

Bukan berarti anak usia sekolah hingga pra remaja tidak senang bertanya. Bila sejak kecil orang tua tidak pernah mengabaikan mereka, di sekolah, maupun berdebat dengan sesama temannya. Anak mengajukan pertanyaan karena di dorong rasa ingin tahunya yang besar terhadap segala sesuatu. Bekal rasa ingin tahu ini memang telah ada sejak manusia lahir. Rasa ingin tahu inilah yang membuat bayi bisa merangkak, berjalan dan berbicara. 


Orang tua sering tidak mau menjawab pertanyaan anak-anaknya yang menurut mereka terdengar konyol, lugu, dan seperti dibuat-buat. Kalaupun ada orang tua yang mau repot menjawab pertanyaan anak, seakan tak ada gunanya dan membuang-buang waktu. Padahal ini membuat anak belajar untuk mematikan rasa ingin tahunya. Ketika pertanyaan mereka tak pernah dijawab, anak pun jadi malas bertanya. Tindakan orang tua yang mematika rasa ingin tahu itu sangat tidak mendidik dan berpengaruh buruk terhadap perkembangan otak anak.

Kita mungkin mengira anak-anak itu masih terlalu lugu dan tak mengerti apa-apa tentang kehidupan. Salah besar! Kalau kita menganggap seperti itu. Justru mereka memiliki daya tangkap dan daya ingat yang jauh lebih hebat dari yang kita pikirkan. 

Ada beberapa alasan yang menyebabkan anak-anak suka bertanya, yaitu:
  1. Menunjukkan Minat. Pertanyaan anak dapat menunjukkan minat pada peristiwa atau sekitanya. Contohnya: "Ada berapa banyak mobil yang sedang parkir itu?" Pertanyaan ini merupakan anak memiliki minat dibidang matematika.
  2. Belum Paham. Keingintahuan yang belum terpenuhi akan membuat anak-anak terus bertanya sampai mendapatkan jawaban yang puas. Kalau orang tua merasa sudah menjawab pertanyaan yang sama, jangan-jangan anak belum memahami penjelasan yang diberikan.
  3. Cari Perhatian. Kalau si kecil selalu mengajukan pertanyaan yang sama, padahal orang tua juga sudah berkali-kali menjelaskan, bisa jadi anak sedang caper atau cari perhatian. Carilah penyebabnya. Mungkin si kecil merasa diabaikan karena orang tua tidak menemaninya bermain, orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan, atau merasa dibedakan dengan kakak atau adiknya.  
Anak yang banyak bertanya menandakan kalau anak kritis, cerdas, dan kreatif. Hal itu memang tidak secara langsung berkaitan, namun sebagai ilustrasi, anak yang kritis, cerdas atau kreatif umumnya mempertanyakan sesuatu yang butuh jawaban. Misalnya pertanyaan yang dimulai dengan "mengapa".

Akan tetapi, perlu orang tua ingat bahwa indikator kritis, cerdas dan kreatif tak cuma dapat dinilai dari satu aspek saja. Ada berbagai hal lain yang patut dijadikan pertimbangan dalam mengategorikan seorang anak cerdas, kritis dan kreatif. Yang pasti, setiap anak memiliki kecerdasan. Kecerdasan apa yang paling menonjol tentu berbeda satu sama lain.

Ada beberapa trik untuk menjawab pertanyaan anak.....
kira-kira apa ya?😅

In Syaa Allah, untuk trik menjawab pertanyaannya anak akan di share ahad depan.....
ditunggu ya lanjutannya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WANITA CERDAS

Wanita cerdas punya poin plus dihadapan orang lain. Cenderung dihormati dengan pola pemikirannya yang positif dan terarah. Apa saja kriteri...

Sering dibaca